Friday, February 8, 2013

Mendengar dan Didengar

Saya pernah menyaksikan ada seorang mahasiswa yang agak memaksa supaya diberikan tugas susulan karena nilanya D. Sang dosen lalu berkata, 'maaf, saya banyak urusan. nanti dulu ya...'. Sang mahasiswa lalu berkata 'Bu, ini penting. Saya didengarkan dong!'. Sang dosen dengan santai berkata. Kalau kamu mau didengar, kamu juga harus belajar untuk mendengar, selama perkuliahan kamu kemana aja?'. Sang anak di kelas saya memang luar biasa, maksud saya luar biasa kurang ajar. Mulai dari sibuk sendiri dengan HPnya waktu saya mengajar, mengganggu temannya yang sedang belajar, pakai kaus oblong, bernyanyi-nyanyi gak jelas. Kawanya sampai memohon, 'please D**,.....diem dulu'. Tapi laki-laki yang rada kebanci-bancian ini jojong aja nyanyi. Dia tidak mendengar soalnya telinga tertutup headset. Sang dosen lalu berkata, 'kalau kamu mau menuntut hak kamu untuk didengar, kamu penuhi dulu kewajiban kamu untuk mendengar'.